Adaptasi pada Hewan dan
Tumbuhan
Adaptasi
Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau
alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat
mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan
bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
- Adaptasi
Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung
bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya.Berikut contoh adaptasi morfologi :
a. Adaptasi morfologi pada paruh dan kaki burung
Berbagai macam bentuk paruh pada burung sesuai dengan jenis makanannya :
1) Paruh
Itik, Bentuk paruh itik disesuaikan dengan jenis makanannya yang lain. Bentuk
seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari dalam air dan Lumpur.
Contoh : ikan dan katak
2) Paruh burung Pelikan, Pangkal paruh bentuk seperti sisir, fungsinya untuk
menyaring makanan berupa alga dan udang atau ikan kecil.
3) Paruh burung Kolibri, Paruhnya berbentuk kecil, runcing, panjang yang
disesuaikan untuk menghisap madu
4) Paruh burung Nuri, Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan
makanannya yang berupa biji-bijian.
5) Paruh burung elang, Paruh burung elang benrebntuk runcing dan agak panjang.
Ujung paruh agak membongkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk
merobek daging.
6) Paruh burung pemakan serangga, Bentuk paruh agak terbuka sehingga sesuai
untuk menangkap serangga.
Berdasarkan
cara hidup dan makanannya, kaki burung di bedakan beberapa macam, yaitu :
1) Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang,
misal : kaki burung pelatuk
2) Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya terdapat selaput renang,
misal : itik, angka
3) Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai ukuran pendek dan cokornya
sangat tajam, contoh : kaki burung elang, rajawali, burung hantu
4) Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak
pada satu bidang datar.
b. Adaptasi
Morfologi pada mulut serangga
Berdasarkan mengambil makanannya, mulut serangga dapat di bedakan empat tipe,
yaitu :
1) Tipe mulut penggigit, misal : pada lifas, jangkrik dan belalang
2) Tipe mulut pengisap dan penjilat, misal : pada lebah dan lalat
3) Tipe mulut pengisap, misal : pada kupu-kupu
4) Tipe mulut penusuk dan pengisap, misal : nyamuk, mulut kutu
c. Adaptasi Morfologi pada hewan darat
1) Memiliki
kulit tebal di lapisi zat tanduk, kulitnya untuk jenis beberapa jenis hewan
masih ditambah sisik, bulu dan rambut
2) Anggota geraknya telah di sesuaikan untuk kehidupan di darat, cocok untuk
berjalan dan lari
3) Pada unta terdapat kantung persedian air
d. Adaptasi
Morfologi pada tumbuhan darat
Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah atau lingkungan yang kering
(kekurangan air) misal : kaktus. Adaptasi morfologinya sebagai berikut :
1) Akar panjang untuk menyerap air
2) Daunnya berbulu, bentuk kecil-kecil kadang berubah menjadi duri dan sisik
3) Kulit luar daun tebal, mempunyai lapisan lilin yang tebal, mempunyai sedikit
stomata untuk mengurangi penguapan
4) Batang menyimpan cadangan air
- Adaptasi
Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
- Xeroflt, yaitu
tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya
kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil
atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang
dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga
berjangkauan sangat luas.
- Hidrofit. yaitu
tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis,
serta mempunyai banyak stomata.
- Higrofit, yaitu
tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya
tumbuhan paku dan lumut.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya. Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena
adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di
bagian dalam tubuh. Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
- Adaptasi
Fisiologi pada Manusia
- Jumlah sel
darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika
dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
- Ukuran
jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
- Pada saat
udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
- Adaptasi
Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor
(pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan
turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara
lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda.
Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras,
rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
- Adaptasi
Fisiologi pada Tumbuhan
- Tumbuhan
yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau
khas.
- Tumbuhan
tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan
lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di
Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan
daunnya.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan
dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini.
Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.
- Adaptasi
Tingkah Laku pada Hewan
- Bunglon
melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan
lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari
hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari
bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
- Cumi-cumi
mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
- Secara
berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan
menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat
pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang
terlarut di dalam air.
- Dalam
keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor
cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya
beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
- Adaptasi
Tingkah Laku pada Tumbuhan
- Pada saat
lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean
akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
- Pada musim
kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya.
Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan.
Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih
organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain.
Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan
duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh
seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang
keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu
bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi
alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah
dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah
satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah
meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan
terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar
matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya,
banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan
mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Reproduksi
(Perkembangbiakan)
Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan
yang lebih besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila
dibandingkan dengan organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah.
Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena bertujuan
melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu
reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan reproduksi generatif (
seksual/kawin ).
- Reproduksi
vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan
membelah diri.
- Dengan
membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi aseksual yang
memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
- Secara
Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. setiap
potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada
Spirogyra.
- Dengan
membelah diri, misalnya pada Navicula
- Reproduksi
generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.
- Konjugasi,
yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis kelaminnya.
Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-). Konjugasi
diawali dengan plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan kariogomi
(persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada Spirogyra.
- Dengan
pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan
sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
Pada tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi
sporofit yang menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sporofil dan tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat
menghasilkan spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil
(mandul). tidak dapat menghasilkan spora.
- Reproduksi
Tumbuhan Berbiji
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua
macam. yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi vegetatjf yang terjadi secara
alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan
adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia.
Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan
terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi
berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup.
Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan di setiap
ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh
menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya
sehingga membentuk rumpun. Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah
permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat
tumbuh menjadi organisme baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar
serabut baru. Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari
induknya, ujung geragih akan membelok ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru
yang jauh dari induknya. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih
adalah pegagan dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput
teki (geragih tunbuh di barvah permukaan tanah).
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun
ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan dengan tunas
adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.
Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi' terdiri atas batang yang
sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah,
bawang putih, dan bakung.
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung
membentuk umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan cadangan makanan,
terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang
adalah kentang dan gembili. Umbi batang juga merupakan alat perkembangbiakan
secara vegetatif. Pada umbi batang dapat tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh
menjadi tanaman baru.
Reproduksi Generatif
Penyerbukan
Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi
proses penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae). Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk sari di
kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup (Gymnospermae) penyerbukan adalah
melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan
betina dalam satu tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga yang
berbeda. Contoh tumbuhan berumah satu adalah kacang-kacangan, jambu-jambuan,
dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan
betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak
dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan
dapat dibedakan sebagai berikut.
- Anemogami adalah
penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang
memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai
mahkota bunga atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak
berrvarna menarik atau berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar
madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari
kecil, sangat banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin;
kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang;
kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik
menyembul keluar dari bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari.
Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan jagung.
- Hidrogami adalah
penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp,
eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi
jika tubuh tanarnan terendam dalam air.
- Zoidiogami adalah
penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang
memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga
berwarna mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari
bersifat lengket (mudah melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu,
mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan
yang membantu penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan
bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami
(penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan
dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke
kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara
yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan
beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit
baru yang unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik.
penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
- Penyerbukan
sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala
putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya
penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.
- Penyerbukan
tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke
kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
- Penyerbukan
silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke
kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk
satu jenis (spesies).
- Penyerbukan
bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala
putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi
berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga
golek.
Membelah Diri
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel
satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali
dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti
pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua
nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting
(menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan
lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk
kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah
diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih
kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan
individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi
Amoeba dewasa.
Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya.
Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing
Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor
cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan
tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika
dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga
ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu
individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan
betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra.
Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup
besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang
melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon
laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam
(gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang
menjadi individu baru.
Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang
menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi
adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit
malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase
generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk
Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita
penyakit malaria.
Protozoa
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara
konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui
jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya
Paramecium caudatum.
Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar
perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat
reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata
iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses
reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah
masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah
larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh
induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva
yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan
berkembang menjadi Porifera dewasa.
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi
secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat
kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada
kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa
bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh
sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi
pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena
waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan.
Hidrofit
adalah tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya : ganggang dan teratai.
Higrofit adalah tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab, misalnya : paku dan
lurut
Tumbuhan hidrofit dan higrofit adaptasi morfologinya sebagai berikut :
1) Mempunyai daun lebar dan tipis
2) Mempunyai lapisan lilin yang tipis
3) Mempunyai banyak stomata
4) Sering melakukan gutasi
e. Adaptasi
Morfologi pada lingkungan air
1) Hewan
Semua hewan yang hidup di air berbentuk (torpedo) permukaan tubuh terlendir
atau licin. Alat gerak (kemudi) berupa sirip. Gurat sisi berfungsi untuk
mengetahui tekanan air dan arahnya di dalam air.
2) Tumbuhan
Tumbuhan yang terapung mempunyai gelembung udara (rongga antar sel) berisi
uadar sehingga dapat mengapung. Misalnya : Salvania natarus (paku sampan),
Azolla pinnata (paku sawah). Tumbuhan yang tenggelam, misalnya : chara,
hydrilla sp. Akar yang di dasar daun di permukaan mempunyai saluran udara pada
batang dan tangkai daun misalnya : teratai.
2. Adaptasi
Fisiologi
Adaptasi
fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan
lingkungan. Contoh adaptasi fisiologi antara lain :
a. Herbivora, mempunyai enzim khusus yaitu selulose yang berguna untuk mencerna
makanan yang berupa tumbuhan
b. Hewan Teredo navalis, yaitu hewan sebangsa kerang pengebor menghaslikan
enzim tertentu yang menyebabkan kayu menjadi lapuk (rusak) hidup di air laut
c. Ikan yang hidup di air berkadar garam tinggi mengeluarkan urine yang lebih
pekat dari pada ikan yang hidup di air tawar
d. Seseorang yang tinggal di dataran rendah jika pindah ke dataran tinggi maka
terjadi perubahan pada pembentukan butir-butir darah yang lebih banyak. Hal ini
disebabkan karena di dataran tinggi kekurangan oksigen, sedangkan sel darah
merah berguna mengikat oksigen, sehingga pembentukan sel darah merah harus
lebih banyak supaya oksigen yang di butuhkan tercukupi.
3. Adaptasi
Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku (behavior) adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan
dalam bentuk tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku adalah :
a. Rayap, Anak
rayap menjilati dubur rayap dewasa
b. Bonglon, Dengan merubah warna kulit untuk mengelabui musuh
c. Paus, Secara berkala muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen dalam
proses pernafasan
d. Kuda laut, Melindungi telur dalam kantung khusus hewan jantan
e. Ular, Ular berpura-pura mati untuk mencegah musuh
f. Tumbuhan, Tumbuhan yang hidup di daerah kering beradaptasi dengan
menggugurkan daunnya pada musim kemarau